>>KOSA KATA YANG SERING SALAH DALAM SEHARI-HARI
==========================================================
Berikut 10 Kosa Kata bahasa
Indonesia SEHARI-HARI yang sering salah dieja
Daftar 10 kosakata yang salah ketika dieja
ini hanya kosakata bahasa Indonesia yang
paling sering saya gunakan. Dan juga
kosakata yang sudah saya temukan ejaan
yang benar menurut Kamus Besar Bahasa
Indoensia (KBBI) dan juga sebagian
referensi saya dapatkan dari WikiPedia.
1.silahkan atau silahkan
Kosakata pertama yang paling sering salah
ketika dieja adalah kosakata silakan dan
Silahkan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) penulisan yang benar
adalah silakan bukan silahkan. Kosakata
silakan mempunyai makna kata perintah
halus dan juga mempunyai arti menyuruh,
meminta, dan juga mengajak secara
hormat.
Di dalam KBBI tidak ditemukan kata silah,
namun yang ada hanya kata sila . Adapun
kata sila ini mempunyai tiga makna dan
Anda bisa menemukannya sendiri di KBBI.
2. Aktivitas atau aktifitas
Kedua kosakata ini jika kita lafalkan maka
tidak akan terdengar perbedaannya antara
penulisan dengan huruf “ v” dan huruf “ f”.
Namun jika kosakata ini kita temukan
dalam sebuah tulisan, tentunya akan
terlihat jelas perbedaan antara keduanya.
Lalu mana yang benar, apakah “aktivitas”
atau “aktifitas”?
Kosakata ini bermula dari penyerapan
kosakata asing yang mulanya adalah
“ activity” bukan dari kata “ active ”.
Sedangkan menurut kaidah yang sudah
disepakati setiap kosakata hasil serapan
bahasa asing yang berakhiran -ity akan
diserap menjadi -itas, activity menjadi
activitas bukan aktifitas karena mulanya
bukan dari kata active . Contoh lainnya
university menjadi univers itas dan reality
menjadi realitas.
3. Kualitas atau kwalitas
Terkadang kita bingung jika dihadapkan
pada tulisan yang terdapat kata kualitas
dan juga kwalitas. Perbedaannya yang satu
menggunakan huruf “ u” dan yang satunya
menggunakan huruf “ w”. Contoh lainnya
seperti kosakata ku itansi dan k witansi,
kuantitas dan kw antitas, ku alitas dan
kwalitas.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) penulisan yang benar adalah yang
menggunakan huruf “ u ” bukan huruf “ w”.
Jadi yang betul adalah kualitas bukan
kwalitas. Begitupun untuk kosakata yang
lainnya.
4. Manfaat atau manfa'at
Biasanya setiap kosakata serapan dari
bahasa Arab yang mengandung tulisan
huruf “ ain ” maka ditulisnya sering
menggunakan tanda hamzah (‘ ). Fungsinya
untuk memisahkan pelafalan yang berbeda.
Namun pada penulisan bahasa Indonesia
saat ini tanda hamzah tersebut sudah tidak
digunakan lagi. Jadi untuk penulisan
kosakata antara manfaat dan manfa’at
adalah yang benar manfaat bukan
manfa’at . Begitupun untuk kosakata-
kosakata lainnya seperti doa bukan do’a,
jumat bukan jum’at, taat bukan ta’at, maaf
bukan ma’af, dan sebagainya.
5. Analisis atau analysis
Kosakata inipun berasal dari serapan
bahasa Inggris yaitu analysis. Jika
kosakata serapan bahasa Inggris setiap
akhiran -ysis maka akan berubah menjadi -
isis . Dengan begitu analysis penulisan
bahasa Indonesia yang benar adalah
menjadi analisis dan bukan analisa .
Menurut KBBI analisis adalah sebuah
penyelidikan terhadap suatu peristiwa
seperti karangan, perbuatan, dan
sebagainya untuk mengetahui keadaan
yang sebenarnya. Lebih lengkapnya lagi
silakan Anda temukan di KBBI baik online
ataupun offline .
6. Sekadar atau sekedar
Umumnya mungkin kita mempunyai
anggapan kalau kosakata yang benar
adalah sekedar . Namun kenyataannya kata
tersebut menurut KBBI salah. Jika kita
membuka KBBI maka tidak akan ditemukan
kata dasar “ kedar ” tapi yang ada adalah
kata dasar “ kadar ”. Dengan begitu jika kita
menambahkan imbuhan “ se” didepannya
maka akan menjadi “ sekadar”.
Saya sendiri awalnya tidak memahami dan
sering menggunakan kata sekedar dalam
berkomunikasi atau menulis artikel. Selain
itu banyak juga kosakata lainnya yang
menurut EYD tidak baku, seperti sistem
sering dibaca sistim, apotek bukan apotik,
varietas bukan varitas, asas bukan azas,
dan sebagainya.
7. Praktik atau praktek
Diantara kedua kata ini saya yakin kita
lebih sering menggunakan kata praktek
daripada praktik. Namun kenyataannya kata
yang benar adalah “ praktik” dan bukan
“ praktek”. Setiap kata serapan yang
mempunyai akhiran -ic maka perubahan
yang benar adalah menjadi akhiran -ik.
Jadi jelas bahwa kata praktik yang benar
daripada praktek dan juga malpraktik
bukan malpraktek.
Dari kata praktik kita mengenal juga kata
praktikan, yaitu orang yang sedang
melakukan praktik. Dan juga kita kenal kata
praktikum yaitu kegiatan yang
hubungannya dengan praktik atau
percobaan.
8. Mengubah atau merubah
Menurut kaidah bahasa Indonesia antara
“ mengubah ” dan “ merubah” yang benar
adalah mengubah . Kata dasar mengubah
adalah dari kata “ ubah” bukan “ rubah ”. Kita
harus menghilangkan konsep menulis atau
komunikasi yang mempunyai paham yang
benar adalah kata merubah .
Kata dasar “ ubah ” menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai
makna tukar, pindah, dan ganti.
Selanjutnya kata dasar “ rubah” menurut
KBBI adalah seekor hewan sejenis anjing,
bermoncong panjang. Tentunya bukan itu
arti sesungguhnya yang ingin disampaikan
oleh kita.
Contoh kalimatnya “Saya telah mengubah
bentuk muka dengan melakukan operasi
plastik”. Artinya “Saya telah menukar/
mengganti bentuk muka dengan melakukan
operasi plastik”. Coba bayangkan jika
menggunakan kata “merubah”!
9. Nol atau kosong
Tahukah Anda bahwa “ nol ” ( 0) tidak bisa
disamakan dengan “ kosong ” begitupun
sebaliknya. Hal keliru ini mungkin sudah
membudaya dan melekat kuat didalam
kegiatan sehari-hari kita seperti dalam
percakapan langsung atau bahkan di
berbagai media audiovisual seperti televisi
dan radio. Penyebutan angka “ nol ” ( 0 )
yang disamakan dengan “ kosong ” sering
dijumpai ketika pengucapan nomor
telepon. Contohnya “ 0857 09XXXXXX”
maka akan dibaca “ kosong delapan lima
tujuh kosong sembilan XXXXXX”.
Mempunyai anggapan bahwa “ nol ” sama
dengan “ kosong ” adalah sesuatu hal yang
keliru. Alasannya menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa “ kosong ”
adalah
1. tidak berisi: peti — itu rupanya
menjadi sarang tikus;
2. tidak berpenghuni:
rumah itu sudah lama ;
3 .hampa;
berongga: batang kangkung itu — di
dalamnya;
4 .tidak mengandung arti: dia
menerima tangan saya dengan sikap dingin
dan pandangan yang.
Kesimpulannya tidak ditemukan dalam
KBBI kalau “ kosong ” bisa kita rujuk untuk
penyebutan angka. Hal ini sama dengan
pelafalan kosakata bahasa Inggris, yaitu
setiap angka yang mengandung angka “ 0”
maka akan disebutkan sebagai “ zero” atau
“ ou” bukan “ empty”.
10. Di mana atau dimana
Jika kita merujuk kepada Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD) setiap kata depan di,
ke, dan dari harus ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya. Namun tidak berlaku
bagi gabungan suku kata yang sudah
lazim penggunaannya seperti kata daripada
dan kepada .
Dengan begitu penulisan yang benar
adalah “ di mana ” bukan “ dimana”.
Penggunaan kata “ di mana” yang tepat
hanyalah untuk digunakan sebagai kata
tanya dalam sebuah kalimat tanya. Dan
juga bisa digunakan sebaga kata
penghubung yang menyatakan tempat
serta dalam bentuk “di mana-mana”.
Berikut contoh kalimatnya :
– Di mana kamu sekolah?
– Sementara ini saya akan berpikir dulu di
mana kamu akan sekolah.
– Di mana kamu sekolah, di situlah
sayapun akan sekolah.
– Kamu bisa sekolah di mana-mana .
Namun perlu kita ketahui juga bahwa kata
“ di mana ” tidak bisa kita gunakan untuk
menghubungkan dua klausa yang tidak
sederajat. Penggunaan kata “ di mana”
bukan untuk sebagai kata penghubung.
Karena di dalam pedoman bahasa
Indonesia kata penghubung adalah “ yang”.
Contoh kalimatnya adalah :
– Di mana sebagai pengganti tempat :
“Saya ke sekolah di mana menempuh
pendidikan kakak saya”. Seharusnya “Saya
ke sekolah tempat menempuh pendidikan
kakak saya”.
– Di mana sebagai pengganti dengan :
“Pelajaran selanjutnya adalah Matematika
di mana pak Hermawan adalah gurunya”.
Seharusnya “Pelajaran selanjutnya adalah
Matematika dengan pak Hermawan adalah
gurunya”.
– Dimana sebagai pengganti yang : “Guru
Matematika memberikan pelajaran
tambahan kepada siswa di mana nilainya
kurang dari KKM”. Seharusnya “Guru
Matematika memberikan pelajaran
tambahan kepada siswa yang nilainya
kurang dari KKM”.
Agar kita mempunyai kemampuan
berbahasa yang baik maka kita meski
memperbanyak lagi pembendaharaan
kosakata. Dengan salahnya ketika kita
berbahasa maka bisa menimbulkan
multitafsir pembaca.
Kesuksesan dalam berbahasa Indionesia
yang baik dan benar tidak bisa ditentukan
dengan latar belakang lulusan (pendidikan)
orang tersebut. Banyak juga orang yang
sukses dalam bidang menulis tapi bukan
jebolan atau sarjana kebahasaan.
Mungkin untuk sementara hanya itu saja
kumpulan kosakata bahasa Indonesia
sehari-hari yang paling sering salah dieja.
Mari kita belajar bersama-sama dalam
pengucapan bahasa yang baik dan benar
menurut EYD atau KBBI.
No comments:
Post a Comment